Selasa, 20 September 2011

Menetukan Konduktivitas Larutan KCL 0.1 M dengan Menggunakan Jemabatan Weatstone Arus Bolak-Balik

1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan alam merupakan hubungan dari konsep eksperimen dan observasi. Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mengkaji tentang gejala fisik alam. Fisika lahir dan berkembang melalui serangkaian pengamatan dan penelitian untuk memperoleh suatu penemuan baru.

Pengukuran besaran listrik seperti kuat arus, tegangan, hambatan, besaran listrik yang tidak lain tidak diamati secara langsung dengan panca indera. Untuk memungkinkan pngukuran, maka besaran listrik prlu ditransformasikan melalui fenomena fisis yang memungkinkan pengamatan melalui panca indera dengan bantuan alat ukur.

Metode jembatan sangatlah baik dan lebih teliti untuk digunakan sebagai media pengukur besaran listrik. Nilai komponen yang diketahui diukur dengan membandingkan nilai komponen yang diketahui besarnya. Larutan kimia di alam maupun buatan dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu larutan elektrolit menempati posisi yang penting dalam kehidupan manusia terutama dalam hal untuk menghantarkan arus listrik.

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Sifat menghantarkan arus listrik larutan elektrolit disebabkan oleh ion-ion yang ada dalam larutan. Ada beberapa sifat hantar larutan elektrolit diantaranya, yaitu : konduktifitas larutan elektrolit diantaranya, yaitu : Konduktivitas (σ) atau I/R dengan satuan Ω-1, konduktivitas (k) dengan satuan Ω-1 Cm-1 dan konduktivitas ekuivalen (٨) dengan satuan ekuiv Ω-1 Cm-1.

Alat ukur konduktivitas dengan kecepatan yang tinggi sangat jarang sekali dimiliki oleh laboratorium, akibatnya upaya untuk menentukan konduktivitas serta mempelajarinya mengalami kesulitan. Oleh karena itu penggunaan jembatan Wheatstone arus bolak-balik untuk menentukan konduktivitas larutan elektolit perlu dikembangkan.

Pengembangan rangkaian jembatan Wheatstone arus bolak-balik untuk mengukur konduktivitas larutan elektrolit perlu dikembangkan untuk dapat dijadikan dasar alat ukur konduktivitas larutan elektrolit yang lebih teliti.

Dengan pengembagan jembatan Wheatstone arus bolak-balik diharapkan ketelitian pengukuran konduktivitas larutan elektrolit dapat lebih ditingkatkan.

Larutan KCl 0.1 M adalah termasuk larutan elektrolit kuat, sehingga konduktivitas relatif besar, yang pada umumnya dijadikan sebagai larutan pembanding dalam menentukan konduktivitas larutan elektrolit, selain itu bahwa pada pengeceran penurunan konduktivitasnya adalah linier.

Dari latar belakang diatas, maka peneliti menganggap perlu untuk melakukan penelitian dengan judul : MENENTUKAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LARUTAN KCl 0.1 M DENGAN MENGGUNAKAN RANGKAIAN JEMBATAN WHEATSTONE ARUS BOLAK-BALIK.



1.2 Rumusan Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Berapakah konduktivitas (σ) larutan KCl 0.1 M yang di ukur menggunakan rangkaian hasil pengembangan jembatan Wheatstone arus bolak-balik ?

2. Berapa konduktivitas jenis (k) larutan KCl 0.1 M yang di ukur menggunakan rangkian hasil pengembangan jembatan Wheatstone arus bolak-balik?

3. Berapa konduktivitas ekuivalen (٨) larutan KCl 0.1 M yang di ukur menggunakan rangkaian hasil pengembangan jembatan Wheatstone arus bolak-balik?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menentukan konduktivitas (σ) larutan KCl 0.1 M dengan menggunakan rangkaian hasil pengembangan jembatan Wheatstone arus bolak-balik.

2. Menentukan konduktivitas jenis (k) larutan KCl 0.1 M dengan menggunakan menggunakan rangkian hasil pengembangan jembatan Wheatstone arus bolak-balik.

3. Menentukan konduktivitas ekuivalen (٨) larutan KCl 0.1 M yang di ukur menggunakan rangkaian hasil pengembangan jembatan Wheatstone arus bolak-balik.

1.4 Batasan Penelitian

Agar dalam penelitian ini pembahasan masalah tidak meluas, maka perlu pembatasan masalah meliputi :

1. Penelitian ini mengembangkan rangkaian jembatan Wheatstone arus bolak-balik untuk mengukur konduktivitas larutan elektrolit.

2. Penelitian ini menggunakan tegangan rendah sebagai sumber arus.

3. Larutan elektrolit yang digunakan dalam penelitian ini adalah KCl 0.1 M.

4. Pengukuran konduktivitas larutan elektrolit ini dilakukan pada suhu 25oC.

5. Dalam pengukuran konduktivitas larutan elektrolit ini mengenai reaksi kimia tidak dibahas.

1.5 Manfaat Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah :

1. Memberikan gambaran tentang pengembangan rangkuaian jembatan Wheatstone arus bolak-balik untuk mengukur konduktivitas larutan elektrolit.

2. Dapat dijadikan dasar untuk pembuatan alat ukur konduktivitas larutan elektolit dengan mengembangkan rangkaian jembatan Wheatstone arus bolak-balik.

3. Dapat mengetahui besarnya konduktivitas larutan elektrolit dengan menggunakan pengembangan rangkaian jembatan Wheatstone arus bolak-balik.

1.6 Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalahan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini terutama dalam judul penelitian, maka perlu di tegaskan istilah-istilah yang digunakan, yaitu :

1. Jembatan Wheatstone adalah rangkaian listrik yang terdiri dari empat hambatan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada titik diagonal yang lain ditempatkan sebuah galvanometer.

2. Konduktivitas listrik suatu zat adalah kemampuan zat untuk menghantarkan listrik.

3. Larutan adalah campuran dua atau beberapa zat yang homogen, atom atau molekul yang komponennya tercampur sehingga larutannya terdiri dari satu fase.

4. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion yang ada di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar